
Jakarta,- Puluhan mahasiswa ayang tergabung dalam Komite Mahasiswa Indonesia (KMI) mengadakan aksi demonstrasi di Gendung Komisi pemberantasan korupsi (KPK) mereka menuntut agar Kepala Direktur Jendral (Ditjen) Bea Cukai diperiksa dugaan pembiaran eksportir 5 juta ton nikel illegal ke Cina.
Ketua Umum Komite Mahasiswa Indonesia (KMI) meminta komisi pemberatan korupsi untuk memanggil dan memeriksa Askolani selaku Ditjen Bea dan Cukai atas dugaan pembiaran lolosnya eksport 5 juta ton nikel illegal ke Cina.
“Kami menduga ada kesengajaan yang dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai sehingga jutaan Ton nikel ilegal melengang dengan bebas keluar Indonesia”, ucapnya di KPK RI, Jum’at, 28/7/2023.
Lebih lanjut Ia mengatakan jebolnya ekport nikel secara masif merupakan pelanggaran yang terstruktur dan masif setelah setelah kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel yang berlaku mulai tahun 2020 lalu.
“Dengan jumlah 5 juta ton nikel ini bukan barang kecil. Tidak mungkin bisa lolos begitu saja karena terjadi begitu masif. Dapat diduga ada oknum-oknum yang bermain sehingga 5 juta ton nikel ini bisa lolos di ekspor di Cina”, tuturnya.
Selain itu mereka juga meminta KPK RI dan PPATK untuk menelusuri sumber kekayaan Ditjen Bea dan Cukai Askolani yang senilai senilai 43,2 Miliar.
“Kami juga meminta KPK RI untuk mendalami sumber kekayaan Dirjen Bea dan Cukai”, ucapnya.
“Kami juga memastikan akan terus memantau dan mempresure dengan aksi-aksi yang berkala di gedung KPK dan Ditjen Bea dan Cukai”, tutupnya.