
Jakarta, Sekretaris Jenderal Visioner Indonesia Akril Abdillah mendorong Kementrian Keuangan (Kemenkeu) untuk memberikan alokasi Penyertaan Modal Negera (PMN) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2023 untuk PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi target seluruh desa di Indonesia dapat menikmati listrik di tahun 2024.
“Kami mendorong Kementrian Keuangan untuk memberikan alokasi PMN untuk PT. PLN (Persero), agar target 2024 untuk seluruh desa di Indonesia menikmati listrik dapat tercapai serta pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan dapat berjalan”, ucapnya, Kamis, 23/06/2022.
Akril menyampaikan target akses listrik untuk seluruh masyarakat Indonesia sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam akses energi yang merata dan berkeadilan. Menghadirkan listrik hingga ke seluruh negeri, dari perkotaan, pedesaan, bahkan hingga daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) sesuai amanat Pancasila sila ke Lima yakni keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
“Kini akses listrik semakin merata. Semakin banyak masyarakat dan wilayah yang dapat merasakan pencahayaan listrik, dengan Penyertaan Modal Negera kedepan maka target PLN untuk menerangi seluruh desa di Indonesia dapat tercapai”, ucapnya.
Diketahui, PT PLN (Persero) mengajukan anggaran penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp10 triliun pada tahun depan untuk mengejar target rasio elektrifikasi hingga 100 persen pada 2025.
Realisasi rasio elektrifikasi masih mencapai 90,78 persen. Namun, masih terdapat sejumlah daerah yang rasio elektrifikasi masih sangat rendah seperti di Kalimantan, Maluku, dan Papua yang masih di bawah 80 persen. PLN membutuhkan anggaran senilai Rp18 triliun. Untuk itu, usulan dana PMN pada 2023 adalah senilai Rp10 triliun dan Rp8 triliun untuk usulan dana PMN untuk 2024.