
Menteri BUMN Erick Thohir membuka peluang kerja sama dengan pihak Arab Saudi, termasuk pada sisi korporasi. Salah satu modal yang dibawanya adalah kesuksesan dari transformasi di tubuh BUMN. Terbaru Erick bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi, Faisal Abdullah al-Amudi untuk menguatkan hubungan ekonomi dua negara.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jendral (Sekjend) Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Tahir Wailisa menilai pertemuan Erick di kantor PBNU itu semakin mempererat kerja sama pada sektor ekonomi dan energi antara Indonesia dan Arab Saudi yang telah berjalan cukup lama.
“Melalui forum Indonesia-Saudi Business Forum, Kementerian BUMN membuka kembali peluang kolaborasi. Ini penting agar bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia,” papar Tahir saat memberikan keterangan pada, Sabtu (3/6/2023).
Selain itu, Tahir menilai bahwa dalam upaya membangun kerja sama tersebut Erick tidak bermodal tangan kosong. Melainkan juga menunjukkan keberhasilan transformasi BUMN yang sudah dijalankan sejak 3 tahun belakangan.
“Pak Erick tidak bermodal tangan kosong. Dalam upaya menjaga hubungan yang kuat antara kedua negara itu, Pak Erick menunjukkan transformasi BUMN yang sudah berjalan 3 tahun terakhir,” tambahnya.
Di sisi lain, Tahir mencatat bahwa kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi tak jadi arus investasi satu arah, tetapi menguntungkan kedua belah pihak.
“Yang untung tidak hanya Indonesia ataupun Arab Saudi saja, tetapi hubungannya adalah simbiosis mutualisme. Inilah cerminan hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Tahir dan pihaknya berkomitmen untuk terus membantu Erick Thohir membentangkan kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain, dalam upaya menjadikan BUMN yang lebih progresif ke depannya.
“Kami dari PMI akan senantiasa membantu tugas-tugas Pak Erick dalam upaya memajukan BUMN ke depannya,” pungkasnya.