Bupati Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau, Aunur Rafiq dinilai telah gagal memimpin dan membangun Karimun. Hal itu seperti disampaikan oleh Abdul Qohar, Aktivis Pemuda di Pulau Durai Kabupaten Karimun.
Menurut Qohar, selama menjabat sebagai Bupati, Aunur Rafiq tidak memberikan perubahan dan manfaat yang dirasakan masyarakat. Justru menurutnya, ada banyak kasus dimana kebijakan Aunur tidak berpihak pada rakyat kecil.
“Saya tegaskan bahwa Aunur Rafiq telah gagal memimpin Kabupaten Karimun. Dia ini hanya berfokus pada ambisi politiknya semata. Arah pembangunan tidak untuk masyarakat kecil tetapi untuk elite dan kelompoknya,” ungkap Qohar pada media, Sabtu (20/7/24).
Lebih lanjut Qohar menyebutkan sejumlah indikator kegagalan Aunur Rafiq dalam memimpin. Dirinya menyebut salah satu yang paling nampak dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat pada sektor infrastruktur terutama Pelabuhan.
“Sebagai kawasan kepulauan, keberadaan Pelabuhan sangat memiliki peran vital dan teramat penting bagi pergerakan ekonomi dan masyarakat. Tapi Bupati Karimun Aunur Rafiq sibuk bangun Pelabuhan VIP sementara Pelabuhan yang biasa digunakan masyarakat kecil tidak di perhatikan. Semisal di Pulau Durai, Moro yang tidak terurus dan terbengkalai. Saya tegaskan bahwa Aunur Rafiq telah gagal ini harus dirubah,” sambungnya.
Selain di Pulau Durai, Qohar menyebut hampir semua semua Pelabuhan di seluruh kawasan Karimun kondisinya tidak jauh berbeda. Pihaknya menyayangkan uang rakyat tidak diperuntukan untuk rakyat. Tapi justru untuk kelas elit dan pejabat.
“Sekarang begini urgensi membangun pelabuhan VIP apa? Dan siapa yg menikmati pelabuhan VIP yg dibangun menggunakan uang rakyat. Pasti mereka dari kelas elite dan pejabat saja. Kami masyarakat dipulau durai sangat menyayangkan dengan kejadian ini, bupati kami sibuk deklarasi untuk kepentingan pribadi sedangkan kepentingan masyarakat tidak dipikirkan. Bangun pelabuhan VIP untuk apa dan untuk siapa? Saya pikir ini untuk pencitraan ke elite jelang pilkada,” pungkasnya.