Lahat – Anggota MPR RI Fraksi Gerindra Asal Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, Ir. Sri Meliyana, melaksanakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Aula Hotel Cendrawasih, Lahat pada Sabtu (23/11/2024).
Dalam pergelaran sosialisasi tersebut tampak antusiasme masyarakat peserta sosialisasi, yang secara khidmat mengikuti serta menanggapi materi pemaparan yang disampaikan Narasumber.
Salah satunya Salman, mewakili peserta sosialisasi, yang mengharapkan agar sosialisasi seperti ini lebih rutin dilakukan secara berkala dan pelaksanaan-nya dapat dilakulan di desa – desa.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi ini, yang sampai sejauh ini sangat terasa dampak nya, khususnya kepada generasi Muda di Kab. Lahat. Oleh karenanya, harapan ke depan, agar pelaksanaan sosialisasi ini dapat lebih rutin dilaksanakan dengan pelaksanaan yang dilakukan di desa – desa yang jauh dari akses keterbukaan informasi dan digitalisasi” ujar Salman, tokoh pemuda Jarai Area Kab. Lahat.
“Mengingat arti penting acara sosialisasi ini guna membuka wawasan dan pengetahuan serta informasi akan 4 pilar kebangsaan, terima kasih” sambungnya.
Kemudian, di dalam materi yang disampaikan oleh narasumber, Ir. Sri Meliyana menyoroti berbagai dinamika pelaksanaan pilkada yang akan menjelang hari H pencoblosan.
Secara prinsip, ia mengajak para generasi muda dan masyarakat pada umumnya agar menggunakan hak pilih secara bijak, serta menghindari praktik tidak sehat dalam pilkada, baik itu saling hujat, agitasi, adu domba dan saling menebar kebencian antar pendukung, utamanya politik uang dalam pilkada. Sebab, baginya kesemua itu sangatlah bertolak belakang dengan nilai filosofis dan semangat ideologis dari 4 pilar kebangsaan yang ada di dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Tentu, dalam hitungan hari kita akan menggunakan hak pilih untuk memilih kepala daerah dalam kontestasi pilkada, baik itu Bupati/Walikota maupun Gubernur. Oleh karenanya, gunakanlah hak pilih kita secara arif dan bijak serta hindari berbagai praktik tidak sehat dalam pelaksaan pilkada itu sendiri utamanya money politic/politik uang dalam pilkada” tegas Meli.
“Selain itu, pasca pilkada jangan lagi ada perbedaan ataupun gesekan antar masyarakat yang berbeda pilihan dalam pilkada. Kita harus kembali guyub dan bersatu sebagaimana arti dan nilai dari salah satu sila di dalam pancasila, yakni Persatuan Indonesia” pungkasnya.(EKIANSYAH)