Jakarta,IndonesiaVisioner.-Soal pengadaan bibit bawang senilai 46 Milyar di Kabupaten Bima makin menguat, hal ini bisa berdampak pada kelanjutan dan kebaikan nasib Daerah tingkat TK II Bima.
Potensi kejahatan yang bersumber dari kealpaan Bupati Bima telah mencoreng wibawa pemerintahan Jokowi, dua kantor KPUT di segel oleh warga Belo & Woha. Hal yang sama membias pada pemblokiran jalan raya di Desa Kalampa.
Itu sebabnya, saya meminta pada Wakil Ketua DPD RI Bapak Farouk Muhammad (dapil NTB asal Bima) untuk turun tangan sebagai perwujudan dari tugas DPD RI mengawasi pelaksanaan UU Otoda agar Kabupaten Bima tidak dibajak dengan perilaku korup dan curang dalam memanfaatkan alokasi Dana Pusat bagi kelanjutan nasib petani yang murupakan mayoritas warga bima.
Hal ini disampaikan oleh Adi Baiquni selaku tokoh muda Masyarakat Bima di Jakarta (1/12/2016)
Hadirnya jajaran Dirjen Holtikutura di Kabupaten Bima kemarin siang (30/11/2/2016) dengan mengundang sejumlah kelompok Tani serta ditandai pembagian Het Traktor secara simbolik harus dibaca sebagai wujud keresahan bahkan ketakutan pasca terkuaknya implementasi proyek pengadaan bibit bawang yang amburadul, cara-cara seperti ini hanyalah Akalan Bupati Bima yg seolah terlihat bersih ditengah lumpur.
Adi mencotokan, Wakil Ketua DPD II Partai Golkar yang bernama Ismail hadir sebagai simbol perwakilan petani. Sementara dia selaku pihak yang memerima bibit bawang justru di jual di Kecamatan Monta, hal ini tambah Adi, diperkuat oleh pangakuan KUPT Langguna dalam sidang paripurna Dewan TK II BIMA bahwa Ismail tidak merupakan kelompok tani yang teregister di Administrasi dinas Pertanian, demikian kata Edi Mukhlis anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil IV.
Kami mendukung program pemerintah pusat meningkatkan kesejahteraan petani hidup petani bawang, tapi kami protes karena pelaksanaan yang tidak tepat sasaran dan kehilangan fungsi pengawasan. Kiranya Wakil Ketua DPD RI turun tangan agar mengetahui realitas lapangan yang terjadi. Selain kewajibannya sebagai elite di parlemen, juga beliau (Pak Farouk) tunjukan kepeduliannya terhadap petani bawang. Tutup mantan Aktivis HMI ini (MR. Vis)