Jakarta – Ratusan Aktivis Sumsel-Jakarta menggelar aksi didepan Mabes Polri. Aksi tersebut menuntut agar segera memeriksa Herman Deru eks Gubernur Sumsel dan semua pihak yang diduga terlibat dalam manipulasi hasil RUPS-LB Bank Sumsel-Babel (BSB) yang digelar di Pangkal Pinang pada 9 Maret 2020 lalu.
Tonico Angga, Koordinator Aksi mendorong bareskrim polri segera mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu. Menurutnya telah terjadi perubahan dari hal yang sudah disepakati sehingga memberi dampak yang luas serta menyeret banyak pihak.
“Polri harus benar-benar serius dalam mengungkap kasus ini, untuk mengetahui dimana unsur pidananya, Bareskrim Polri harus mengusut dan melakukan penyidikan ke semua pihak yang terkait dalam dugaan kasus ini. Termasuk para pemegang saham dan pihak yang terlibat dalam RUPS Luar Biasa tersebut,” ungkapnya pada awak media. Rabu, (29/11/2023)
Tonico mendukung penuh langkah-langkah Polri dalam menangani kasus korupsi yang terjadi di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Terkhusus dalam menangani kasus manipulasi hasil RUPS Bank Sumsel-Babel
“Upaya Mabes Polri dalam menangani kasus yang terjadi ini patut diapresiasi. Kami mendukung penuh Bareskrim Polri dalam melakukan penyidikan terhadap manipulasi RUPS Bank Sumsel (babel) ini,” jelasnya.
Tonico juga menambahkan supaya Polri mengusut adanya dugaan nepotisme di internal Bank Sumsel-Babel. Seperti diketahui ada sejumlah nama keluarga Herman Deru yang menjabat.
“Ada sejumlah nama keluarga Herman Deru yang menduduki posisi penting di Sumatera Selatan, diantaranya sepupu Herman Deru yakni Noversa selaku Komisaris Bank Sumsel Babel. Ini jelas bentuk nepotisme dan membangun dinasti politik Deru di Sumsel.” tambahnya.
Tonico juga mendesak agar Dirut Bank Sumsel Babel segera diperiksa atas dugaan korupsi yang terjadi di Bank tersebut. “Kami menduga ada praktik korupsi yang melibatkan Direktur Utama dan seluruh Direksi Bank Sumsel Babel. Maka itu kita minta Mabes Polri segera periksa dan copot seluruh yang terlibat,” Pungkasnya