
Pembina Ikatan Keluarga Mahasiswa Madura (IKMM)-Jakarta Mohammad Hafidz Kudsi menyoroti kasus dugaan tindak pidana korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep.
Menurutnya, kasus yang sedang ditangani oleh Kejari Sumenep tersebut membuka tabir dugaan penyelewengan di 4 Kabupaten di pulau Madura.
Sebagai informasi, program yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diduga dikorupsi pada tahun anggaran 2024 tersebut berjumlah 5.490 unit yang tersebar di 23 Kecamatan, 126 Desa di Kabupaten Sumenep.
“Langkah cepat Kejari Sumenep untuk mengusut kasus penyelewengan anggaran BSPS patut diapresiasi dan masyarakat menunggu siapa yang akan menjadi tersangka,” kata Hafidz dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025).
“Masyarakat tetap monitor sehingga proses hukumnya harus transparan dan tidak boleh tebang pilih, siapapun pelakunya harus dipenjarakan,” imbuhnya.
Hafidz meyakini, dugaan penyelewengan anggaran BSPS dan program yang tidak tepat sasaran tersebut bukan hanya terjadi di Sumenep namun di seluruh Kabupaten di Madura.
Karena itu, Hafidz memastikan akan mengawal kasus tersebut di Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga bisa dilakukan investigasi dan audit secara menyeluruh di pulau Madura.
“Saya yakin ini bukan hanya di Sumenep tapi di 4 Kabupaten se-Madura. Pasti modusnya sama. Maka perlu atensi dari Kejagung atau KPK,” tuturnya.
“Kita kawal dan harus dipastikan para pemain program BSPS ini diperiksa dan harus diproses hukum apabila terbukti menyelewengkan program yang diperuntukkan untuk orang miskin itu,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Hafidz menuturkan, ada indikasi keterlibatan anggota Komisi V DPR RI Dapil Madura yang mendapat aliran dana dari hasil pemotongan anggaran program BSPS di Madura.
“Program ini kan dari PUPR yang dibawa oleh Komisi V DPR RI, dari Dapil Madura ada yang sudah lama bermain dengan program ini,” ucapnya.
“Karena ini diduga berkaitan dengan anggota DPR RI Dapil Madura Fraksi PKB, maka harus ada pengawalan di Kejagung dan KPK agar diusut tuntas dan yang bersangkutan diperiksa,” tandasnya.