
Bangkalan – Pemerintah Kabupaten Bangkalan melangkah maju dalam pengelolaan sampah dengan meresmikan Bank Sampah di lingkungan kantor bupati pada Jumat (18/7/2025). Inisiatif ini menjadi bagian dari rangkaian program “Bangkalan Bherse Onggu” untuk meningkatkan kebersihan dan produktivitas sampah .
Bank sampah yang terletak di area belakang kantor bupati ini berfungsi tidak hanya sebagai titik penampungan, tetapi juga sebagai pusat pemilahan sampah organik dan non-organik. Sampah non-organik akan dikumpulkan dan dijual, sedangkan sampah organik diproses secara aman agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan .
“Asisten Administrasi Umum Sekda Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani, menyatakan, ‘Bank sampah ini adalah upaya kita untuk memilah sampah di lingkungan pemerintah. Hasil penjualan sampah non-organik akan digunakan kembali untuk kebutuhan operasional, sehingga sampah bernilai ekonomis,’” ujarnya.
Tokoh muda Bangkalan, Abdul Latif Hidayatullah, sangat menyambut baik inisiatif ini. “Saya mengajak seluruh pegawai dan warga Bangkalan seluruhnya untuk aktif menyalurkan sampah ke bank ini. Jangan biarkan sampah menumpuk, melalui partisipasi bersama, kita ubah beban menjadi berkah,” kata Latif dalam pernyataannya, Sabtu (19/7).
Petugas cleaning service di tiap kantor akan mendapatkan pelatihan pemilahan sampah sesuai standar yang ditetapkan. Dinas Lingkungan Hidup berencana menggelar workshop berkala untuk memastikan kualitas pengelolaan terus meningkat.
Tak hanya itu, setiap Jumat dijadikan Hari Kebersihan Lingkungan yang dipadukan dengan senam pagi bersama ASN. Tradisi ini semakin menegaskan bahwa kesehatan dan lingkungan berjalan seiring, membangun semangat kolektif di lingkungan pemerintahan .
“Sampah tidak cukup hanya dibuang, tapi harus diolah agar bisa menjadi rezeki, mengingatkan bahwa setiap potensi di Bangkalan dapat diolah menjadi manfaat nyata, tegas Latif.
Ke depan, Pemkab Bangkalan berencana memperluas sistem bank sampah ini ke semua OPD dan bahkan desadesa, dengan model keberlanjutan melalui kerjasama swasta dan masyarakat. Harapannya, gerakan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Madura.
Dengan hadirnya bank sampah di lingkungan pemerintahan, Bangkalan Bherse Onggu bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata bersama, mengubah sampah menjadi sumber daya dan memperkuat kemandirian masyarakat.
