
Jakarta, Visioner- Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah inovatif PT PLN (Persero) dalam mengembangkan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif yang lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Dalam pernyataannya, Romadhon menilai terobosan PLN ini sebagai langkah strategis yang tidak hanya mendukung transisi energi bersih, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa kendaraan berbasis hidrogen memiliki biaya operasional lebih rendah, yakni Rp550 per kilometer, dibandingkan Rp1.300 per kilometer untuk kendaraan BBM dan Rp300–550 per kilometer untuk kendaraan listrik. Romadhon menilai efisiensi ini sebagai bukti nyata bahwa PLN mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada, seperti kelebihan pasokan hidrogen dari pembangkit listrik, untuk menghasilkan solusi energi yang terjangkau.
“PLN telah menunjukkan pemikiran visioner dengan memanfaatkan excess supply hidrogen yang sebelumnya kurang dimaksimalkan. Ini adalah langkah cerdas yang menggabungkan keberlanjutan lingkungan dengan keuntungan ekonomi,” ujar Romadhon, Kamis (17/4/2025). Ia menambahkan bahwa produksi hidrogen dari pembangkit seperti PLTP, PLTGU, dan PLTS tanpa memerlukan investasi tambahan menunjukkan efisiensi operasional yang patut diapresiasi.
Keberadaan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Senayan, Jakarta, yang diresmikan pada Februari 2024, juga menjadi tonggak penting. Romadhon menilai infrastruktur ini sebagai wujud komitmen PLN untuk membangun ekosistem energi hijau yang terintegrasi. “HRS ini bukan sekadar fasilitas, tetapi simbol bahwa Indonesia siap bersaing dalam teknologi energi masa depan,” katanya.
Selain itu, Romadhon menyoroti potensi hidrogen untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, yang menekankan pembangunan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan hidrogen, PLN tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, seperti lapangan kerja di sektor energi terbarukan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya lokal.
Langkah PLN ini juga sejalan dengan semangat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengedepankan energi bersih. Romadhon melihat bahwa penerapan hidrogen di IKN dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia. “Nusantara sebagai kota pintar harus didukung energi pintar. Hidrogen adalah jawabannya,” tegasnya.
Romadhon juga mengapresiasi pendekatan PLN yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada dampak sosial. Dengan biaya bahan bakar yang lebih murah, masyarakat dari berbagai lapisan dapat menikmati mobilitas yang lebih hemat tanpa mengorbankan lingkungan. “Ini adalah demokrasi energi yang sesungguhnya,” ujarnya.
Dalam pandangannya, keberhasilan PLN ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan. Gagas Nusantara, sebagai organisasi yang peduli pada pembangunan nasional, siap mendukung PLN dalam mengedukasi publik tentang manfaat hidrogen.
“PLN telah membuka jalan menuju energi yang lebih bersih dan ekonomis. Kami mengajak semua pihak untuk mendukung langkah ini demi Indonesia yang lebih hijau dan sejahtera,” tutup Romadhon.