MALANG, Visioner.id – Sejak Awal November 2022 lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Community Building untuk anak. Serangkaian acara telah dilaksanakan untuk kesuksesan community Building, salah satunya yaitu kegiatan assessment awal dimana kegiatan ini sebagai bentuk pendampingan psikologis awal untuk korban terdampak di sekolah yang ada di Kabupaten Malang. Kegiatan community building untuk anak korban tragedi kanjuruhan digelar pada hari senin 07 November 2022 dan diakhiri pada Jum’at 18 November 2022 di Kec. Dampit, lanjut dengan home visit ke korban anak yang ditinggal meninggal orang tuanya di Kev Wajak dan Kec. Tumpang Kabupaten Malang.
Melalui kegiatan community building ini, selain upaya kegiatan Comunity Building atas tragedi Kanjuruhan, UPTD PPA Dinas P3A kabupaten malang juga menemukan sejumlah persoalan yang menjadi akar permasalah proses belajar mengajar di masing-masing sekolah, seperti Bullying.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas P3A) drg. Arbani Mukti Wibowo mengatakan, selain kita melakukan community building berupa dukungan psikososial, kita juga memberikan dukungan berupa bantuan alat-alat sekolah terhadap anak-anak yatim yang ditinggal meninggal orang tuanya.
Baca juga: Buka Hotline Layanan Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan: drg. Arbani, Ini Komitmen Kami
Dalam rangkaian kegiatan community building terhadap anak, Dinas P3A kabupaten malang menyasar 10 sekolah terdampak tragedi kanjuruhan sebagaimana data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, serta melakukan kunjungan kepada 7 anak yang ditinggal meninggal orang tuanya akibat Tragedi Kanjuruhan
“Dari kegiatan community building yang kita sasar terhadap anak ini, kita menemukan kasus lain. Selain korban trauma tragedi kanjuruhan beberapa waktu lalu, anak-anak di sekolah sering mengalami kasus bullying antar teman,”ujar Arbani.
Dikatakannya, berkat community building ini, yang awalnya fokus pada para korban tragedi kanjuruhan, akhirnya kita tahu akar permasalahan di masing-masing sekolah yang tersebar di kabupaten malang.
“Beberapa persoalan seperti kasus bullying, telah menjadi catatan kami Dinas P3A kabupaten malang dan jadi atensi khusus agar segera diteruskan kebagian yang menangani untuk dilakukan tindakan preventif di masing-masing sekolah,”imbuhnya.
Kegiatan Comunity Building dihadiri langsung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, diwakilkan oleh Asisten Deputi AMPK (Anak Memerlukan Perlindungan Khusus) Bapak Robert P Sitinjak, saat di SMP Sunan Ampel Poncokusumo, Rabu, 09/11/2022.
Dalam melaksanakan kegiatan community Building dan home visit Korban terdampak Tragedi Kanjuruhan, UPT PPA pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang juga menggangdeng berbagai lembaga seperti;
1. Fakultas Psikologi UIN Malang
2. Fakultas Psikologi UMM
3. Fakuktas Psikologi Unmer
4. Fakultas Psikologi UB
5. Kun Humanity System+
6. LKK NU Kab Malang
7. Millenial Utas
Sebelumnya, Dinas PPPA kabupaten malang, telah membuka layanan hotline sejak kejadian awal tragedi kanjuruhan pada 02 oktober 2022 lalu.
Kepala Dinas P3A kabupaten malang mengatakan sejak dibukanya layanan hotline dan home visit pihaknya telah melayani 259 orang.
“Alhamdulillah, sejak dibukanya layanan bagi korban tragedi kanjuruhan, sudah ada 259 orang yang kami berikan pendampingan,”tutupnya.
Sementara itu, untuk peserta community building sendiri, tercatat setidaknya mencapai 600 siswa terlibat dalam kegiatan tersebut.
Comments 1