
Jakarta, 17 Juli 2025 – Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Homaidi, memberikan sambutan positif terhadap langkah strategis pembentukan Danantara, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Edi menegaskan bahwa inisiatif ini memiliki potensi besar untuk memacu transformasi ekonomi dan pengelolaan aset negara—ASAL dikelola secara profesional, transparan, dan berakar pada kepentingan masyarakat.
“Kehadiran pakar internasional seperti Ray Dalio, Jeffrey Sachs, dan eks-Presiden dan Presiden Prabowo dalam Dewan Penasehat adalah sinyal kuat bahwa Danantara mampu meneladani lembaga sekelas Temasek atau Khazanah,” ujar Edi, seperti ditulis Visioner Indonesia.
Dalam perbincangan terbaru antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan CIO Danantara Pandu Sjahrir, terungkap bahwa strategi investasi Danantara akan difokuskan untuk menciptakan lapangan kerja melalui BUMN, serta penguatan sektor energi dan mineral. Menkeu menegaskan:
“Investasi Danantara harus tetap berakar pada kepentingan publik,”.
Sebagai tindak lanjut, Edi Homaidi menekankan pentingnya:
- Akuntabilitas & Transparansi Publik
Menuntut audit berkala oleh lembaga independen, agar konsolidasi aset di 889 BUMN (dirampingkan menjadi ~200 entitas) tetap akuntabel dan tidak menimbulkan keraguan publik. - Reinvestasi di Sektor Strategis
Mendorong reinvestasi laba BUMN ke komoditas dan teknologi kritis yang mendukung kemandirian energi, infrastruktur, dan penciptaan lapangan kerja massal. - Kepentingan Rakyat di Garis Depan
Semua keputusan investasi harus fokus pada manfaat sosial dan ekonomi luas, bukan hanya keuntungan finansial semata.
Edi menambahkan bahwa menurut KMI, performa Danantara tidak hanya akan diukur dari nilai aset (diperkirakan mencapai ~US\$900 miliar atau ±Rp14.700 triliun), tetapi juga dari dampak nyata terhadap masyarakat—stabilitas ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemajuan sosial.
Edi Homaidi dan KMI mendukung tekad pemerintah membentuk Danantara sebagai superholding BUMN. Namun, mereka mengingatkan agar tata kelola diwarnai dengan keterbukaan dan orientasi sosial. Jika prinsip-prinsip tersebut dijaga, Danantara punya potensi besar menjadi motor ekonomi nasional dan membawa manfaat nyata bagi rakyat.